Protes Unik Warga Salomekko: Tanam Pisang di Lapangan Usai Lomba Olahraga Dewasa Dibatalkan!

Salomekko, Bone – Sebuah aksi protes unik dilakukan oleh warga Salomekko, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Mereka menanam pohon pisang di lapangan desa setelah lomba olahraga dewasa yang biasanya menjadi daya tarik utama perayaan 17 Agustus tahun ini dibatalkan. Aksi ini menjadi sorotan dan memicu perdebatan hangat di media sosial.
Lomba olahraga dewasa, yang sudah menjadi tradisi turun-temurun di Salomekko, dikenal dengan keseruan dan persaingan yang sehat antar warga. Lomba ini tidak hanya menjadi ajang mencari juara, tetapi juga menjadi wadah silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga desa. Pembatalan lomba tahun ini, tanpa adanya penjelasan yang memadai dari pihak berwenang, membuat warga merasa kecewa dan tersinggung.
“Kami sangat kecewa dengan pembatalan ini. Lomba ini sudah menjadi bagian dari identitas kami sebagai warga Salomekko. Setiap tahun kami menunggunya dengan penuh semangat. Tanpa lomba ini, perayaan 17 Agustus terasa kurang meriah,” ujar salah seorang warga, Andi Tenri, saat ditemui di lokasi aksi tanam pisang.
Aksi tanam pisang ini menjadi simbol protes warga terhadap keputusan yang dianggap tidak menghargai tradisi dan semangat kebersamaan. Pohon pisang, yang dikenal sebagai tanaman yang mudah tumbuh dan memberikan manfaat, menjadi metafora harapan agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan dan tradisi lomba olahraga dewasa dapat kembali dilanjutkan di tahun-tahun mendatang.
Keputusan pembatalan lomba olahraga dewasa ini diduga terkait dengan isu keamanan dan keselamatan. Namun, warga merasa bahwa isu tersebut dapat diatasi dengan menerapkan protokol kesehatan dan pengawasan yang lebih ketat. Mereka berharap pemerintah daerah dapat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan memberikan solusi yang dapat mengakomodasi keinginan warga untuk tetap merayakan 17 Agustus dengan semangat kebersamaan dan tradisi yang telah ada.
Aksi protes ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, baik di Salomekko maupun di luar daerah. Banyak warga yang merasa prihatin dengan kondisi ini dan berharap agar pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan yang bijaksana. Semoga aksi unik ini dapat menjadi pemicu bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan aspirasi dan tradisi masyarakat setempat.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah daerah terkait aksi protes warga Salomekko ini. Namun, isu ini terus menjadi perbincangan hangat dan diharapkan dapat segera menemukan solusi yang memuaskan semua pihak.