ADVERTISEMENT

Kesenjangan Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja Disabilitas di Gorontalo: Respons dan Langkah BKKBN

2025-08-02
Kesenjangan Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja Disabilitas di Gorontalo: Respons dan Langkah BKKBN
Liputan6

Gorontalo, Indonesia – Kekhawatiran akan kesenjangan informasi kesehatan reproduksi pada remaja disabilitas di Provinsi Gorontalo terus menjadi perhatian utama. Berdasarkan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022, terdapat 24.344 penyandang disabilitas di Gorontalo, yang sebagian besar menghadapi tantangan dalam mengakses informasi krusial terkait kesehatan reproduksi.

Data Mengungkapkan Realita

Data Regsosek 2022 mengungkapkan gambaran yang cukup memprihatinkan. Lebih dari separuh (52,83%) penyandang disabilitas laki-laki di Gorontalo tidak memiliki ijazah Sekolah Dasar (SD). Angka ini hampir sama dengan perempuan disabilitas yang juga tidak memiliki ijazah SD, yaitu 50,92%. Tingkat pendidikan yang rendah ini menjadi salah satu faktor utama yang menghambat akses mereka terhadap informasi kesehatan reproduksi yang akurat dan relevan.

Respons BKKBN Gorontalo

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Gorontalo menyadari adanya kesenjangan ini dan telah mengambil langkah-langkah responsif untuk menjangkau kelompok rentan ini. Diano, perwakilan BKKBN Gorontalo, menekankan pentingnya pendekatan inklusif dalam penyampaian informasi kesehatan reproduksi. “Kami menyadari bahwa penyampaian informasi kesehatan reproduksi tidak bisa dilakukan secara seragam. Perlu ada penyesuaian metode dan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap kelompok, termasuk remaja disabilitas,” ujarnya.

Strategi Penyampaian Informasi yang Inklusif

BKKBN Gorontalo menerapkan beberapa strategi untuk memastikan informasi kesehatan reproduksi dapat diakses oleh remaja disabilitas:

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun BKKBN Gorontalo telah melakukan berbagai upaya, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi. Aksesibilitas informasi, keterbatasan sumber daya, dan stigma sosial merupakan beberapa hambatan yang menghalangi remaja disabilitas untuk mendapatkan informasi kesehatan reproduksi yang mereka butuhkan.

Ke depan, BKKBN Gorontalo berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya penyampaian informasi kesehatan reproduksi kepada remaja disabilitas. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta, diharapkan kesenjangan informasi kesehatan reproduksi pada remaja disabilitas di Gorontalo dapat semakin berkurang dan mereka dapat memiliki akses yang sama terhadap informasi yang memberdayakan.

Sumber: Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022

ADVERTISEMENT
Rekomendasi
Rekomendasi