ADVERTISEMENT

Kuret dengan BPJS Kesehatan: Aturan Terbaru dan Hak yang Perlu Anda Tahu

2025-06-02
Kuret dengan BPJS Kesehatan: Aturan Terbaru dan Hak yang Perlu Anda Tahu
Popmama

Keguguran adalah pengalaman yang menyakitkan, baik secara emosional maupun fisik. Banyak wanita bertanya-tanya, apakah prosedur kuretase (kuret) dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan? Artikel ini akan mengupas tuntas aturan terbaru, hak-hak pasien, dan langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan layanan kuret dengan BPJS Kesehatan.

Apa Itu Kuretase (Kuret)?

Kuretase, atau sering disebut kuret, adalah prosedur medis untuk membersihkan rahim setelah keguguran atau aborsi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus (kuret) ke dalam rahim untuk mengangkat jaringan sisa yang tertinggal. Tujuannya adalah mencegah infeksi dan memastikan rahim kembali bersih dan sehat.

Kapan Kuret Diperlukan?

Tidak semua keguguran memerlukan kuret. Beberapa keguguran dapat diserap secara alami oleh tubuh tanpa memerlukan intervensi medis. Namun, kuretase mungkin diperlukan dalam beberapa situasi, seperti:

Apakah Kuret Bisa Pakai BPJS Kesehatan?

Ya, kuretase umumnya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan, terutama jika dilakukan karena alasan medis yang berkaitan dengan keguguran. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

Langkah-Langkah Mengajukan Kuret dengan BPJS Kesehatan

  1. Konsultasi Dokter: Temui dokter kandungan untuk mendapatkan diagnosis dan saran mengenai prosedur kuret.
  2. Dapatkan Rujukan: Jika dokter menyarankan kuret, mintalah surat rujukan ke fasilitas kesehatan yang memiliki kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
  3. Datangi Fasilitas Kesehatan: Bawa kartu BPJS Kesehatan dan surat rujukan Anda ke fasilitas kesehatan yang dituju.
  4. Verifikasi Klaim: Pastikan petugas BPJS Kesehatan memverifikasi klaim Anda sebelum prosedur dilakukan.

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Setelah menjalani kuret, penting untuk mengikuti instruksi dokter mengenai perawatan pasca-prosedur. Ini termasuk:

Disclaimer: Informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

ADVERTISEMENT
Rekomendasi
Rekomendasi