ADVERTISEMENT

Ribuan Peserta PBI JKN Terkena Dampak Peralihan Data: Apa Kata Dirut BPJS Kesehatan?

2025-06-24
Ribuan Peserta PBI JKN Terkena Dampak Peralihan Data: Apa Kata Dirut BPJS Kesehatan?
Liputan6

Jakarta - Belum lama ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya 7,3 juta peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dinonaktifkan. Hal ini disebabkan oleh peralihan data ke Database Terpadu Statistik Nasional (DTSEN). Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, memberikan penjelasannya.

Penyebab Nonaktifkan Peserta PBI JKN

Ghufron menjelaskan bahwa penonaktifan sementara terhadap 7,3 juta peserta PBI JKN ini merupakan dampak dari proses integrasi data yang sedang berlangsung. BPJS Kesehatan sedang melakukan sinkronisasi data peserta dengan DTSEN, sebuah database terpadu yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tujuannya adalah untuk memastikan ketepatan data dan mencegah duplikasi penerima manfaat.

“Selama proses integrasi ini, ada potensi terjadinya ketidaksesuaian data antara sistem lama dengan DTSEN. Akibatnya, beberapa peserta PBI terdata ganda atau tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,” kata Ghufron dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

BPJS Kesehatan Upayakan Solusi

Meskipun demikian, BPJS Kesehatan memastikan bahwa mereka sedang berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk memvalidasi dan memperbarui data peserta PBI JKN. Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah berkoordinasi dengan BPS untuk memastikan akurasi data DTSEN.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh peserta PBI JKN tetap terjamin haknya. Kami akan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem untuk mencegah hal serupa terjadi di masa depan,” tegas Ghufron.

Dampak Terhadap Peserta

Bagi peserta PBI JKN yang terdata nonaktif, BPJS Kesehatan mengimbau untuk segera menghubungi kantor BPJS Kesehatan terdekat atau mengakses layanan melalui aplikasi Mobile JKN. Mereka akan dibantu untuk memperbarui data dan mengaktifkan kembali kepesertaan mereka.

“Kami memahami bahwa penonaktifan sementara ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi peserta. Namun, kami harap mereka dapat memahami bahwa hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan ketepatan data,” ujar Ghufron.

Pentingnya Integrasi Data

Peralihan data ke DTSEN merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas program JKN. Dengan adanya database terpadu, BPJS Kesehatan dapat memperoleh data yang lebih akurat dan komprehensif mengenai peserta, sehingga dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Selain itu, integrasi data juga dapat membantu mencegah kecurangan dan penyalahgunaan program JKN.

Kesimpulan

Penonaktifan sementara terhadap 7,3 juta peserta PBI JKN merupakan dampak dari proses integrasi data yang sedang dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Meskipun demikian, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa seluruh peserta PBI JKN tetap terjamin haknya. Integrasi data ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan efektivitas program JKN.

ADVERTISEMENT
Rekomendasi
Rekomendasi