ADVERTISEMENT

Sound Horeg: Pesta Dopamin yang Menggerogoti Empati Sosial? Bahaya Hiburan Tanpa Batas

2025-07-28
Sound Horeg: Pesta Dopamin yang Menggerogoti Empati Sosial? Bahaya Hiburan Tanpa Batas
Tribun-timur.com Makassar

Gelombang euforia dari aktivitas seperti Sound Horeg memang memanjakan. Ledakan dopamin yang dirasakan memberikan sensasi menyenangkan, membuat banyak orang larut dalam kesenangan sesaat. Namun, di balik kesenangan itu, tersembunyi sebuah ironi pahit: hilangnya empati dan kontrol diri. Apakah kita sudah terlalu lupa akan etika dan dampak dari perbuatan kita?

Dalam perspektif psikologi sosial, Sound Horeg dan fenomena serupa memicu respons biologis yang kuat. Otak kita melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan penghargaan. Hal ini menciptakan siklus euforia yang adiktif, membuat kita semakin sulit untuk mengendalikan diri. Akibatnya, kita cenderung mengabaikan lingkungan sekitar, bahkan merugikan orang lain demi kepuasan pribadi.

Bayangkan, sebuah pesta Sound Horeg berlangsung hingga dini hari. Bass yang menggelegar, suara musik yang memekakkan telinga, dan kerumunan orang yang berdesakan. Sementara sebagian orang menikmati suasana tersebut, ada tetangga yang kesulitan tidur, bayi yang menangis karena terganggu, dan orang tua yang merasa terancam. Apakah kesenangan sesaat yang kita dapatkan sebanding dengan penderitaan yang dialami orang lain?

Ironisnya, banyak peserta Sound Horeg seolah tidak peduli dengan dampak negatif yang mereka timbulkan. Mereka terfokus pada kesenangan pribadi, tanpa memikirkan norma sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Padahal, hidup bermasyarakat menuntut kita untuk saling menghargai dan menjaga ketertiban.

Lalu, bagaimana kita menanggapi fenomena ini?

Pertama, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif Sound Horeg dan aktivitas serupa. Edukasi tentang etika, norma sosial, dan pentingnya empati harus terus digalakkan. Kedua, pemerintah dan aparat penegak hukum perlu mengambil tindakan tegas terhadap penyelenggara acara yang melanggar ketertiban umum. Ketiga, kita sebagai individu harus lebih bijak dalam memilih hiburan dan mempertimbangkan dampak dari perbuatan kita terhadap orang lain.

Hiburan memang penting untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan stres. Namun, hiburan tidak boleh mengorbankan hak orang lain untuk hidup nyaman dan tenang. Mari kita kembali menimbang batas-batas hiburan dalam masyarakat kita, agar kesenangan yang kita dapatkan tidak merusak tatanan sosial dan menghancurkan empati yang ada.

Mari jadikan hiburan sebagai sumber kebahagiaan bersama, bukan sumber konflik dan penderitaan.

ADVERTISEMENT
Rekomendasi
Rekomendasi