Gen Z dan Properti: Mengapa Investasi Rumah Jadi Kurang Menarik di Era FOMO?

Generasi Z (Gen Z), lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, adalah kelompok demografis yang memiliki pandangan unik tentang keuangan dan investasi. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh di era digital yang penuh dengan FOMO (Fear of Missing Out), media sosial, dan perubahan budaya yang cepat. Akibatnya, preferensi investasi mereka juga berbeda.
Pergeseran Budaya Investasi
Secara tradisional, properti dianggap sebagai investasi yang aman dan menguntungkan. Namun, bagi Gen Z, properti seringkali tidak lagi menjadi pilihan yang menarik. Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada perubahan ini:
1. FOMO dan Investasi Alternatif: Gen Z terpapar pada berbagai peluang investasi melalui media sosial dan platform online. Kripto, saham, NFT, dan investasi lainnya menawarkan potensi keuntungan yang lebih cepat dan lebih besar, yang menarik bagi mereka yang ingin meraih kesuksesan finansial dengan cepat. FOMO mendorong mereka untuk mencoba berbagai investasi baru, bahkan jika risikonya tinggi.
2. Biaya Hidup yang Tinggi: Gen Z menghadapi biaya hidup yang semakin tinggi, termasuk harga properti yang melambung. Membeli rumah menjadi semakin sulit, terutama bagi mereka yang baru memulai karir. Hal ini membuat mereka lebih memilih untuk menyewa atau menunda pembelian properti.
3. Fleksibilitas dan Mobilitas: Gen Z menghargai fleksibilitas dan mobilitas. Mereka cenderung tidak ingin terikat pada satu tempat atau properti. Menyewa memungkinkan mereka untuk berpindah-pindah lokasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau gaya hidup mereka.
4. Dampak Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 telah mengubah cara orang bekerja dan hidup. Banyak orang beralih ke pekerjaan jarak jauh, yang mengurangi kebutuhan untuk tinggal dekat dengan kantor. Hal ini juga mengurangi minat mereka untuk membeli properti.
Kecuali... Warisan Keluarga
Tentu saja, ada pengecualian. Gen Z yang berasal dari keluarga kaya raya mungkin masih tertarik untuk berinvestasi dalam properti, terutama jika mereka mewarisi dana atau properti dari orang tua mereka. Namun, ini hanyalah sebagian kecil dari populasi Gen Z.
Implikasi bagi Industri Properti
Pergeseran preferensi investasi Gen Z memiliki implikasi yang signifikan bagi industri properti. Pengembang properti perlu menyesuaikan strategi pemasaran dan produk mereka untuk menarik minat Gen Z. Ini mungkin melibatkan menawarkan opsi kepemilikan yang lebih fleksibel, seperti co-living atau fractional ownership, atau fokus pada properti yang berada di lokasi yang strategis dan menawarkan fasilitas yang sesuai dengan gaya hidup Gen Z.
Kesimpulan
Gen Z adalah generasi yang unik dengan pandangan keuangan yang berbeda. FOMO, biaya hidup yang tinggi, fleksibilitas, dan dampak pandemi telah mengubah cara mereka melihat investasi properti. Industri properti perlu beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap relevan dan menarik minat Gen Z.