Asapakah Paus Baru? Asap Rokhit Hitam Mengindikasikan Kegagalan Pemungutan Suara di Hari Pertama Conclave

Hari Pertama Conclave Berakhir Tanpa Paus Baru
Vatikan – Dunia Katolik menahan napas saat 133 kardinal dari 70 negara berbeda berkumpul di Vatikan untuk mengikuti ritual pemilihan Paus yang telah berlangsung selama berabad-abad. Pemilihan ini bertujuan untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, yang meninggal bulan lalu. Namun, hari pertama Conclave, rapat tertutup para kardinal untuk memilih Paus, telah berakhir tanpa menghasilkan keputusan. Hal ini ditandai dengan keluarnya asap rokit hitam dari Kapel Sistina, sebuah sinyal tradisional yang memberi tahu dunia bahwa pemungutan suara belum menghasilkan Paus baru.
Proses Pemilihan Paus yang Rumit
Proses pemilihan Paus adalah sebuah ritual yang sangat sakral dan kompleks. Para kardinal, yang merupakan pemimpin senior Gereja Katolik, dikurung di Kapel Sistina, tempat Michelangelo melukis langit-langit ikoniknya. Selama berada di dalam, mereka akan melakukan pemungutan suara berulang kali, biasanya dua kali sehari. Untuk terpilih sebagai Paus, seorang kardinal harus mendapatkan dua pertiga suara dari seluruh kardinal yang hadir.
Setiap pemungutan suara dilakukan secara rahasia. Kardinal menulis nama kandidat yang mereka pilih di atas kertas, melipatnya, dan kemudian menaruhnya ke dalam wadah. Seorang ahli skriptor kemudian menghitung suara, dan hasilnya diumumkan kepada dunia melalui asap rokit.
Makna Asap Rokhit
Asap rokit hitam menandakan bahwa tidak ada kandidat yang berhasil mencapai dua pertiga suara. Asap rokit putih, di sisi lain, menandakan bahwa Paus baru telah terpilih. Warna asap rokit ditentukan oleh bahan kimia yang ditambahkan ke api. Jika pemungutan suara berhasil, garam nitrokhlorat ditambahkan untuk menghasilkan asap putih. Jika tidak, bahan pelembap seperti mentega atau minyak ditambahkan untuk menghasilkan asap hitam.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Para kardinal akan terus melakukan pemungutan suara hingga mereka mencapai konsensus. Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari, atau bahkan beberapa minggu. Selama masa Conclave, para kardinal berjanji untuk menjaga kerahasiaan dan tidak berkomunikasi dengan dunia luar. Mereka juga akan berdoa dan merenungkan, mencari bimbingan dari Roh Kudus untuk memilih pemimpin yang tepat bagi Gereja Katolik.
Dunia menantikan dengan penuh harap pengumuman Paus baru. Pemilihan Paus baru adalah peristiwa penting bagi Gereja Katolik dan bagi dunia secara keseluruhan.